Wakil Pimpinan; Jelaskan 4 Makna Rasa Syukur Sebagai Momentum Lahirkan Amal Kebaikan

Wakil Pimpinan dan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan, memberikan nasehat dalam acara Tasyakkur Khotmi Dirasah Sobahiyah

QA-TMI. Dalam penyampaian nasehatnya ditengah berlangsungnya pelaksanaan Tasyakkur Khotmi Dirasah Shobahiyah,  Wakil Pimpinan dan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan, KH. Dr. Ghozi Mubarok Idris, MA, secara jelas menggambarkan makna rasa syukur di hadapan seluruh santri nihaie (kelas akhir) di TMI Al-Amien Prenduan.

Dengan gaya penyampaian bahasa yang mudah dipahami dan dimengerti dengan baik, Wakil Pimpinan mengajak seluruh kalangan terutama kepada seluruh santri nihaie dalam acara Tasyakkur Khotmi Dirasat Shobahiyah tepat pada tanggal 10 Desember 2019 M, agar benar-benar memanfaatkan momentum dengan baik sebagai salah satu tahapan proses belajar formal di TMI Al-Amien Prenduan.

Santri Nihaie TMI Al-Amien Prenduan

“Jadi yang harus antum syukuri itu bukan berhentinya masuk semestinya, akan tetapi bahwa antum berhasil menyelesaikan salah satu tahapan paling penting dari proses belajar sebagai santri di TMI Al-Amien, nah itu yang pertama.”

“Kita sama sama tahu bahwa bersyukur itu adalah sesuatu yang sangat penting dan salah satu bagian paling inti dari hidup kita sebagai muslim.

Simbol ketaatan diri seorang muslim adalah mereka yang benar-benar menempatkan rasa syukur atau nikmat itu dengan benar, hal ini senada dengan apa yang diungkap KH. Dr. Ghozi Mubarok dalam nasehatnya;

“Sebab, kita itu baik melakukan ketaatan mau pun melakukam maksiat, itu sama sama menggunakan Ni’mat dari Allah SWT, itu pasti. Maka seluruh atau hampir semua maksiat atau dosa yang kita lakukan itu sebetulnya adalah penggunaan nikmat dengan cara yang tidak bersyukur.”

Dalam hal ini, Wakil Pimpinan dan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan tersebut, juga menegaskan bahwa rasa syukur merupakan implementasi yang terlihat dari tindakan seorang hamba yang tercermin dalam perbuatan kebaikan-kebaikan

“Dijelaskan dalam sebuah hadist, Allah itu menyukai, melihat, kalau tanda dari nikmat yang telah dianugerahkanya itu Nampak pada diri hambanya. Kita semua bersyukur, dan mudah-mudahan itu menjadi salah satu tanda bahwa kita menampakan atsar, salah satu tanda syukur itu, hingga Allah memasukan kita menjadi golongan dari hamba-hambanya yang bersyukur.”

Tak jarang, rasa syukur menjadi bagian tersulit seorang hamba saat hendak mengimplementasikanya sebagai sebuah tindakan dalam diri.

“Syukur itu sulit, karena sulit itulah, maka Allah menyebutkan hanya sedikit dari hamba-hambaku bersyukur, wa qolilun min ibadiyas syakur,” ungkap Wakil Pimpinan dan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan.

Demikian, Pria yang saat ini aktif menjadi Rektor Dirasat Islamiyah Al-Amien Prenduan (IDIA), mewasiatkan kepada santri-santri kelas akhir TMI Putra bahwa ada secarik doa yang biasa diucapkan oleh Rasulullah SAW, dalam setiap menyelesaikan ibadah sholatnya.

“Salah satu wasiat dari Rasulullah dan ini saya wasiatkan kepada antum, bahwa kita ini diperitahkan oleh Rasulullah untuk membaca doa yang singkat di setiap menyelesaikan sholat, allahumma ainni ala dzikrika wa syukrika waa husnika ibaadatik, itu diperintahkan oleh Rasulullah untuk dibaca selesai sholat,” lanjut nasehat KH. Ghozi Mubarok Idris, MA.

Rasa syukur kerap menjadi gambaran atau penilaian dari kebaikan seorang hamba, dalam hal ini KH. Dr. Ghozi Mubarok kembali menegaskan;

“Syukur itu tentu saja dinilai dengan amal-amal kebaikan yang kita lakukan sekarang ini, Rasulullah, syukur beliau itu dimunculkan dalam bentuk salah satunya sholat malam sampai bengkak kedua kakinya, itu salah satu ekspresi syukur, nah saya berhara” nasehat Wakil Pimpinan, KH. Dr. Ghozi Mubarok Idris, MA dalam acara Tasyakur Khotmut DIrasat.

Sebagai penyampaian penutup dari Wakil Pimpinan dan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan, menyampaikan harapan kepada seluruh santri nihaie yang dalam jangka waktu beberapa bulan ke depan akan ditempa dengan sedemikian rupa, lewat program-program kelas kelas akhir yang padat,

“Nah saya berharap salah satu bentuk rasa syukur antum itu, dengan selesainya  Dirasah Shobahiyah ini, bahwa antum semakin keras berusaha, semakin keras bersungguh sungguh, untuk pada akhirnya sampai pada tahap khusnul khotimah, menjadi alumni-alumni Al-Amien yang dibanggakan, antum punya waktu beberapa bulan ini,” pesan beliau kepada 181 santri kelas akhir TMI Al-Amien Prenduan di Auditorium TMI Putra.

“Kita berharap bahawa rasa syukur kita malam ini mengantarkan kita semua  pada tambahan-tambahan nikmat bagi kita semua, sehingga bisa sampai pada khusnul khotimah tadi.” (RMN/11/12)

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *