Antara Aku dan Hamparan Langit
Aku terdiam, aku membisu, aku merenung
Meresapi tiap kata yang ada
Meresapi tiap titik kehadiranmu.
Masihkah ingat, betapa agung nya sang langit?
Membentang luas kapanpun dan dimanapun
Siap melindungi kala panas dan hujan turun
Masihkah ingat, ketika para tua berkata,
“Gapailah cita-cita setinggi langit’
Kini aku hanya bisa tersenyum masam
Merasa semua kata itu mustahil
Bagaimana bisa langit yang luas menoleh ke diriku,
yang bahkan tak terlihat oleh dunia?
Ya, seperti aku mengharapkan langit, sesakit itulah, aku mengharapkanmu.
Arza Haulillah, III G, Sumenep.
Komentar Terbaru