Kumpulan Puisi Anas

Bila Bulan Berpisah Dengan Bumi

Letusan gunung berapi berhamburan

Tanah sisa tabrakan

Mengangkat ke atas

Itulah bulan.

Paneo sea telah datang.

Kuman-kuman bara hidup

Pohon-pohon tak baru menjulang

Tapi kemana bulan?

Bila kau mendengarku

Ingatlah sahabatku ini

Yang selalu bersamamu

Di kala membutuhkan.

Kata Sang Pendusta

Bentangan sayap raksasa

Pertanyaan yang telah disiapkan

Dari lahir hingga busuk mayat

Telah dilampirkan di hadapan hamba

Teduhkan jantung tak terasa

Diri terbang melayang

Dusta-dusta kata

Menyeretku ke bawah

Apa katakau !

Pendusta !

Matilah kau !

Kata maaf tak lagi berguna

Lalaikan Perintah Tuhan

Isakan tangisan

Terasa berat diangkat

Lambai-lambai dosa penganganya

Itulah diriku

Wadhifah pada tuhan

Tak raih obat agama

Lalai ketika ibadah

Leluasa ketika bermaksiat

Apalah dosa dari setiap perkataan

Jika pahala tak pernah dipertahankan

Syetan pelindung menghadang ladang

Malaikat lelah menulis dosaku

Lari !

Larilah Ayah, Ibu

Anak mu ini peraih neraka

Dari kumpulan perjaka

Percuma kata amr’ Tuhan bagiku

Bila kebiasaan adalah kesenangan

Tiada arti menjemput firdaus lagi

Jika orang ini ahli dosa.

Ku tak mengerti apa itu pahal,

Seolah senang adalah prinsip

Dan susah adalah musuh.

Anas, III G Sampang

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *