7 Lomba dalam Satu Malam

Alpend – Acara Pekan Olahraga dan Seni (PORSENI) 2019 dibuka dengan pembukaan yang cukup meriah, nampak seperti miniatur Apel Tahunan dengan berbagai penampilan yang apik. Jum’at kemarin (19/7) yang merupakan hari pertama pergelaran PORSENI 2019 ini masih berjalan lengang.
Diawali dengan pertandingan tarik tambang antara MPO TMI Putra melawan P3N. Pertandingan tersebut berakhir dengan kemenangan P3N.
Selanjutnya, jadwal pertandingan laga amal sepak bola antara Niha’ie All Stars melawan Al-Amien All Stars harus dibatalkan lantaran Niha’ie mempunyai agenda program yang harus dilaksanakan dan wajib diikuti oleh seluruh peserta santri kelas VI di auditorium TMI Putra.
Padatnya jadwal kegiatan PORSENI tahun ini baru terasa pada malam harinya. Malam pertama tersebut memuat 7 lomba pada 7 lokasi yang berbeda.
Alhasil, seluruh penonton pada beberapa shof harus membelah diri ke berbagai tempat tersebut. Yang paling banyak adalah di Gedung Puspagatra, Auditorium TMI Putra dan Masjid Jami’ Al-Amien Prenduan.
Ketujuh lomba tersebut adalah Pidato tiga bahasa (Arab-Inggris-Indonesia), Lomba Cipta Puisi, Lomba Cipta Cerpen, Lomba Kreasi Mading 3D dan Lomba Design.
Ada saja kekacauan yang terjadi pada beberapa lomba. Entah dari peserta maupun jurinya. Salah-satu dari 7 lomba yang kacau, dari segi waktu adalah lomba design yang dibimbing langsung oleh Mlm. Syafiq Arislan.
Para peserta banyak yang tiba terlambat di lokasi. Pada awal persiapan, hanya ada shof III Intensif, shof III Reguler dan shof II yang sudah stand by di tempat.
Hal yang sama juga terjadi di ta’mir masjid, lokasi lomba cipta puisi dihelat. Lebih seperempat jam panitia menunggu peserta yang tak kunjung hadir ke lokasi. Padahal, panitia sudah menghubungi tim yang ada di PUSPAGATRA untuk mengumumkan akan dimulainya lomba cipta puisi tersebut.
Beda lagi dengan apa yang terjadi dengan lomba Pidato Bahasa Inggris. Saat semua peserta sudah siap, kursi tempat duduk juri masih kosong. Hal ini memaksa panitia untuk menunjuk salah-satu anggota BANANSA untuk mengambil posisi sebagai juri.
Tapi syukur, beberapa saat kemudian Ustadz Khotamurrasyid datang dan langsung mengambil alih jalannya acara bersama seorang panitia yang membantu. (aff/19)

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *