Buktikan Kemampuan Bahasa, Guru TMI Sebet Juara di FBB UINSUKA 2019
Foto Bersama Kontingen Lomba Bahasa Putra
QA-Al-Amien. Al-Amien dalam masa periodisasi waktu nya selalu menunjukan eksistensinya, terutama dalam bidang kebahasaan. Kemarin, tepatnya pada tanggal 21 September 2019, Al-Amien kembali mengangkat piala kejuaraan dalam event lomba bahasa yang diadakan oleh Uin Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Dalam ajang perlombaan dengan tajuk Festival Budaya dan Bahasa yang diselenggarakan oleh UKM UINSUKA tersebut, Al-Amien kembali mengutus kontingen terdiri dari guru-guru pengabdian TMI yang berkompeten dalam bidang kebahasaan. Perlombaan yang berlangsung selama 19-21 September 2019 ini diikuti oleh kalangan-kalangan mahasiswa se-Indonesia.
Berangkat dari kesiapaan yang benar-benar matang, mulai dari latihan yang berkaitan dengan kesiapaan bahasa dan lain sebagainya. Akhirnya guru pengabdian TMI kembali menyebet juara dalam event Festival Budaya dan Bahasa. Total jumlah keseluruhan dari piala perlombaan yang diperoleh yaitu 4 piala juara. Terdiri dari ajang perlombaan juara 2 lomba debat bahasa arab oleh Ach Readi, Firdaus Ulul Absor, dan Pajar Ali Mukti. Juara 3 debat bahasa arab putri, oleh Mila Octira, Sofa, dan Siti Maimunah, Juara 2 esai bahasa arab, dan juara 3 lomba baca puisi bahasa arab.
Event perlombaan yang menggaet tema Festival Budaya dan Bahasa ini bukanlah pertama kali terselenggarakan di UINSUKA Yogyakarta, pasalnya perlombaan yang ada dalam naungan UKM UINSUKA tersebut selalu terselenggara dari tahun ke tahun.

Ini merupakan anugerah luar biasa yang di dapat oleh keluarga besar Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan terutama TMI sendiri, karena dengan demikian TMI yang memiliki motto Lughatul Arabiyah Tajul Ma’had (Bahasa Arab adalah Mahkota Pondok ) telah membuktikan seberapa besar eksistensi kemampuan bahasa yang sudah tertanam sejak berdirinya TMI masih diwarisi dengan baik.
Tak berhenti disana, ini merupakan sebuah komitmen bahwa Al-Amien, khususnya TMI selalu mempertahankan tradisi bahasa nya dari waktu ke waktu, tak hanya lewat ajang perlombaan semata, akan tetapi itu semua terimplementasikan secara penuh lewat kehidupan sehari-hari sebagai usaha mempertahankan nilai-nilai warisan sejak berdirinya pondok.
Tak hanya membawa nama harum TMI saja, melihat kontingen yang diutus dalam lomba tersebut mayoritas terdiri dari mahasiswa IDIA semester satu. Dengan harapan, semoga semua hasil yang diperoleh ini bisa menjadi bukti akan lahirnya generasi-generasi penerus yang bisa membawa nama harum IDIA, tak hanya lewat event nasional, bahkan internasional nantinya. (RMN/22/19).
Komentar Terbaru