Refleksi Nilai Hidup Dengan Pancasila
Judul buku : Pendidikan Pancasila
Penulis : Hayat, S.AP., M.Si.,dkk
Penerbit : Baskara Media
Cetakan : Pertama, Juli 2018
Jumlah Halaman : 382 Halaman
Peresensi : Ulfa Fitriyah
Pancasila telah menjadi bagian dari ilmu bagi aktivitas ilmiah di Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara merupakan sesuatu yang terlepas dari ideologi negara dalam nilai-nilai budaya dan agama. Prinsip etika pancasila berdasarkan nilai yang bersumber pada harkat serta martabat manusia sebagai makhluk berbudaya. Pancasila adalah landasan dari segala keputusan dan menjadi ideologi tetap serta mencerminkan kepribadian bangsa, baik dalam konteks lintasan sejarah, sistem filsafat, etika politik, dalam hubungan dengan agama dan dasar nilai pengembangan ilmu pengetahuan. Dalam upaya untuk membangun politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan karena melakukan kegiatan sosialisasi dikenal dengan sebutan “Empat Pilar Kebangsaan” terdiri dari Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Fungsi pancasila secara menyeluruh yaitu pokok utama penggerak kehidupan bernegara yang termasuk dasar pemikiran filosofis mengandung makna setiap aspek kebangsaan, kemasyarakatan dan kenegaraan harus berdasarkan nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.
Buku ini menjabarkan bahwa pancasila berkaitan dengan hubungan yang lebih spesifik yaitu iptek dan budaya dalam membentuk karakter antara nilai dan moral bangsa dalam rangka pengembangan social budaya. Pengembangan iptek mencapai kemajuan pesat sehingga peradaban manusia mengalami perubahan luar biasa dari situasi melingkupinya yang selalu berkembang dalam satu ruang budaya. Teknologi telah merambah berbagai bidang kehidupan manusia secara ekstensif dan mempengaruhi sendi-sendi secara intensif, termasuk pola pikir dan budaya bahkan nyaris menggoyahkan eksistensi kodrati manusia sendiri. Pancasila sebagai kerangka kesadaran yang dapat mendorong untuk universalisasi yaitu melepaskan simbol-simbol dari keterikatan struktur, dan transendentalisasi yaitu meningkatkan derajat kemerdekaan manusia, kebebasan spiritual. Manusia mencari kebenaran sesuatu dapat diperoleh atau dicari melalui kepercayaan, pengetahuan dan falsafati.
Setiap sila pancasila merupakan sistem filsafat suatu kesatuan organisasi yang saling berhubungan, berkaitan, bahkan mengkualifikasi secara demikian bagian sila-silanya membentuk struktur menyeluruh dalam pengertian kefilsafatan sebagaimana antara lain materialisme, idealisme, rasionalisme, liberalisme, dan sosialisme. Kenyataan pancasila disebut objektif bahwa kegiatan itu ada pada pancasila sendiri terlepas dari sesuatu yang lain atau pengetahuan orang. Susunan pancasila bersifat hierarkhis serta berbentuk pyramidal untuk menggambarkan kwantitas dan kwalitas menunjukkan suatu rangkaian tingkatannya.
Dijelaskan juga dalam buku tersebut dasar memberikan implikasi positif bagi kehidupan bermasyarakat serta dapat menjadikan ini referensi dan lebih memahami tentang makna pancaila yang terkait dengan bahasa dalam perspektif ilmiah baik secara historis, politis, sosiokultural dan filsafati serta paradigma pembangunan bangsa. Pada umumnya politik merupakan kegiatan dalam suatu sistem yang menyangkut proses menentukan tujuan melaksanakannya mengenai pengambilan keputusan mengenai pengaturan dan pembagian alokasi dari sumber-sumber tersebut. Cara ini digunakan untuk bisa berperan aktif melaksanakan kebijakan dari kekuasaan dan kewenangan dengan baik yang dimiliki agar membina kerjasama maupun menyelesaikan konflik timbulnya memungkinkan dalam proses.
Oleh karena itu, pancasila mempengaruhi aspek pengembangan apapun dari agama dan hukum. Agama realitas yang berada disekeliling manusia dengan memiliki kepercayaan tersendiri sebagai kebenaran dan menjadi kebutuhan dasar kehidupan sosial termasuk bernegara. Hukum suatu norma pedoman hidup baik tertulis maupun tidak tertulis terkait perintah dan larangan untuk mengatur perbuatan dalam pergaulan hidup bermasyarakat didalamnya terdapat hak juga kewajiban.
Beberapa permasalahan yang kontekstual terjadi dalam kehidupan bangsa bernegara dan bermasyarakat ditambah sebagai materi pengembangan untuk memperluas wawasan mahasiswa. Semakin rendahnya kesadaran generasi bangsa akan pentingnya pengamalan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan masyarakat bahkan kerangka pemikiran yang ekstrem mempertentangkan finalnya pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara kesatuan republik Indonesia. Pengamalan dari nilai-nilai pancasila yang baik memperkokoh tumbuhkembangnya masyarakat berkarakter sebagai landasan utama berbangsa dan bernegara. Hal ini dipertegas agar tidak merebaknya aliran-aliran ekstremisme yang berakibat tindakan radikal dengan aktivitas ilmiah untuk memporak porandakan sendi kehidupan dengan meningkatkan nilai-nilai pancasila pada masyarakat akademik merupakan pencegahan terhadap ideologi menyimpang.
Ditulis oleh;
Ulfa Fitriyah
Alumni TMI Tahun 2018, Mahasiswa Universitas Islam Malang, Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Kegururan dan Ilmu Pendidikan
Komentar Terbaru