Wakil Pimpinan Ajak Seluruh Santri Untuk Tingkatkan Kemampuan Berbahasa Dalam Usbu’ul Lughah
QA-TMI. Dalam penyampain nasehat dalam acara Usbu’ul Lughah, Wakil Pimpinan dan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan tak henti-hentinya menekankan nasehatnya agar seluruh santri mengembangkan kemampuan-kemampuan berbahasa dalam diri mereka.
“Saya berharap bahwa hal ini dapat mengembangkan kemampuan ke arah yang lebih baik, jangan merasa puas ketika menguasai satu keterampilan atau dua keterampilan saja tetapi tidak menguasai keterampilan bahasa yang lainnya, ungkap KH. Dr. Ghozi Mubarok, MA.
Ada beberapa jenis keterampilan yang sejatinya menjadi konsep utama dari lahirnya kemampuan berbahasa, diantaranya seperti yang disampaikan oleh Wakil Pimpinan dalam Pembukaan Pekan Bahasa, Jum’at 13 Desember 2019 bertempat di Masjid Jami’ Al-Amien Prenduan;
“Dalam mempelajari semua bahasa, bahasa apapun itu, bahasa arab, Indonesia, dan inggris, tidak lepas dari, yang pertama maharatul istima’ (keterampilan mendengarkan), maharatul kalam, dia bisa berbicara dengan baik, berkomunikasi dengan baik, maharatul qira’ah (kemampuan membaca, jadi kalau ketemu kitab kuning yang tidak ada harakatnya itu dia bisa membaca, dan maharatul kitabah (kemampuan menulis).
Maka dalam hal ini Wakil Pimpinan dan Pengasuh selalu menitikberatkan pada kemampuan untuk mengembangakan keterampilan-keterampilan berbahasa.
“Saya berharap bahwa kemampuan-kemampuan yang lain juga harus dikembangkan, misalnya kemampuan menulis, itu jadi salah satu komponen yang penting, Jadi banyak dalam hal ini, ulama-ulama kita itu yang menulis dalam bahasa arab, dan dari karyanya banyak dibaca oleh ilmuan hingga seluruh dunia.”
“Jadi Usbu’ul Lughah ini, saya berharap juga bisa membuat kita menyadari betapa pentingnya betapa mengembangkan kemampuan-kemampuan lain dalam bidang bahasa, sehingga empat kemampuan itu menjadi mantap dari kemampuan yang kita miliki, lanjut KH. Dr. Ghozi Mubarok, MA.
Tips mudah dalam mengembangkan budaya berbahasa di tengah kehidupan santri Al-Amien Prenduan dapat ditempuh dengan langkah pembiasaan diri dari santri masing-masing.
“Nah saya ingin tunjukan pada antum bahwa, yang paling merugi kalau antum tidak berbicara bahasa arab adalah antum sendiri, jadi jangan bergantung pada ada atau tidaknya Mu’allim mengawasi, semua kemampuan bahasa ini tentu dimulai dari kebiasaan.”
Wakil Pimpinan dan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan, KH. Dr Ghozi Mubarok, MA dalam hal ini juga menyampaikan tujuan utama terlaksanya pekan bahasa arab.
“Karena falsafahnya adalah, bahwa Usbu’ul Lughah ini harus diikuti oleh Usbu’-Usbu’ yang lain dimana kita serius mempelajari bahasa arab, oleh karena itu Usbu’ul Lughah di pondok kita ini tidak pernah ditutup mulai dulu zaman saya jadi santri hingga saat ini.
jadi yang terpnting disini adalah, pertama bagaimana kita melanjutkan tradisi-tradisi yang baik dalam usbu’ul lughah ini terus menjadi langkah kita, dan kita praktek dalam kehidupan sehari-hari,
Mengkaji tentang rekam sejarah Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan, dikenal sebagai salah satu pondok yang mempertahankan eksistensi bahasanya sebagai bagian dari cita-cita hebat para pendiri Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan. Bahkan hingga saat ini tak jarang Institusi Pendidikan di Pesantren Al-Amien Prenduan meraih kemenangan-kemenangan dalam event bergengsi perlombaan bahasa, lebih khususnya bahasa arab itu sendiri.
“Pondok kita selama ini, dikenal dengan kemampuan-kemampuan berbahasa, entah itu kalau lomba pidato, debat, kita banyak meraih kemenangan,” sambung Wakil Pimpinan dalam nasehatnya.
Tak hanya itu Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan mempunya rekam jejak masa lalu yang hebat dari cita-cita pendidikanya,
“Sebaik-baiknya manusia itu adalah mereka yang punya cerita masa lalu yang hebat, kemuliaan yang hebat di masa lalu itu, lalu ia gunakan untuk mendirikan, melanjutkan cita-cita hebat dari dirinya sendiri.” (AD/14/12)
Komentar Terbaru