Pimpinan Tegaskan Makna Suci Ba’iat Santri di Depan Pengurus Organtri Baru

Pimpinan dan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan, KH. Dr. Ahmad Fauzi Tijani MA, saat melantik Pengurus Organtri ISMI

QA-TMI. Tepat setelah pembacaan fomrasi kepngurusan organtri, oleh salah satu anggota Majelis Pertimbangan Organtri (MPO), para pengurus organisasi santri ISMI resmi dilantik dengan mengawali pembacaan ba’iat secara langsung dipimpin oleh KH. Dr. Ahmad Fauzi Tidjani MA, selaku Pimpinan dan Pengasuh Al-Amien Prenduan.

Pimpinan dan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan, bahkan dalam sambutanya saat memberikan fatwa dan nasehat di acara Pelantikan Pengurus Organtri ISMI yang berlangsung di Aula TMI Putra, menegaskan makna-makna tersirat yang ada dalam teks baiat sesaat setelah dibacakanya Pelantikan pengurus ISMI (Ikatan Santri Tarbiyatul Mu’allimien Al-Islamiyah) masa khidmah 1441-1442 H/2019-2020 M.

“Kita semua saksikan pelantikan kakak kelas mu mendapatkan dan menyanggupi amanah ini dengan membaca janji, sumpah,”

KH. Dr. Ahmad Fauzi Tidjani dalam hal ini sangat menegaskan tentang makna yang terkandung dalam ba’iat yang diawali dengan dua kalimat syahadat, yang identik dengan hal-hal yang suci dan bernilai lebih pada kebaikan.

“Berarti identik dengan kesucian, kebaikan yang sebelum tidak suci dan tidak baik, artinya apa, yakni janji untuk lebih baik, ini syahadat,  Pimpinan mengulang nasehatnya dengan tegas di depan santri TMI.

Dengan menegaskan makna suci yang terkandung dalam bacaan ba’iat santri tersebut, Pimpinan mengharapkan khususnya bagi seluruh pengurus baru untuk benar-benar meresapi nilai-nilai sumpah yang mereka ucapkan dalam acara pelantikan dihadapan seluruh santri TMI Al-Amien Prenduan.

“Kakak kelasmu, menjelaskan, menyanggupi amanah ini dengan membaca sumpah, karena memang ini ba’iat kepadamu, tetapi kepada Allah SWT, janji kepada Allah,”

Pengurus Organtri harus selalu mengimplemantasikan sikap ikhtiar di setiap saat dalam mengemban amanah kepengurusan organisasi selama masa khidmah mereka satu tahun nantinya, berpedoman dengan sikap ikhlas, dan benar-benar mengimplemntasikan rasa taat kepada Allah dan Rasulnya, selalu berusaha memberikan yang terbaik, menuju langkah yang lebih baik.

Ketua DPP ISMI, masa khidmah; 1441-1442 H/2019-2020 M, saat membaca naskah Ba’iat di depan para kiai.

“Duna ikrohin, tanpa ada rasa terpaksa, Setelah ikhtiar, dan berusaha ikhlas, tanpa adanya paksaan dalam berjanji, ala tho’atillah wa rosulih.”

Menjalankan tugas dan fungsi keorganisasian sesuai dengan pedoman dan aturan yang sudah ditetapkan oleh para almarhumin dan kiai merupakan salah satu kunci utama kesuksesan organisasi. mengatur segala perubahan, keputusan dan inovasi pembaharu di setiap hal, tetapi tak pernah menghilangkan nilai keteladanan di tengah-tengah santri.

Senada dengan apa yang dikatakan oleh Pimpinan;

Ala qiyamil adai wal idari, wat tandihimi, untuk melakukan tugas mu sebagai administrative, manajemen, manajer, disipliner. Tidak akan tegak disiplin, tidak akan tegak manajemen, tanpa adanya suatu keteladanan,” Pimpinan sampaikan salah satu cuplikan bai’at.

Dengan adanya pembacaan ba’iat yang dibacakan oleh segenap anggota shof V, dan bisa dikatakan dengan jumlah yang cukup banyak, yakni 217 orang, itu semua menandakan telah ditangguhkanya amanah ke-organisasian yang telah sekian lama menjadi estafet atau warisan yang mengandung nilai-nilai pendidikan, berlandaskan prinsip-prinsip pondok yaitu, patah tumbuh hilang berganti, siap memimpin dan siap dipimpin. (AD/2/12)

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *