Ciptakan Guru Ideal Melalui Program Amaliyatu at-Tadries an-Namudzajiyah

QA-TMI. Guru merupakan komponen terpenting dalam sebuah institusi pendidikan. Kualitas pendidikan yang baik, bisa diukur dari terciptanya guru yang memiliki kapabilitas dalam sebuah pendidikan. Sebab guru bukanlah semata-mata hanya melakukan transfer ilmu saja, transfer of knowledge, akan tetapi lebih dari itu guru harus menjadi figur yang diharapkan mampu membina karakter dan kepribadian seorang murid. Sebab melihat dalam hal ini, guru bukanlah hanya sekedar profesi semata, akan tetapi guru merupakan jiwa yang harus senantiasa ada dalam diri setiap manusia.

Kemarin, di TMI (19/12/2019) pembukaan Amaliyatu at Tadries an-Namudzajiyah, atau percontohan praktek mengajar.  Momentum ini menjadi nilai lebih dari program yang ada di TMI, karena dari sinilah output tercetaknya guru-guru ideal dimulai. Sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh KH. Dr. Ghozi Mubarok, MA dalam sambutan saat pembukaan Amaliyatu at Tadries an-Namudzajiyah.

Sesuai dengan cita-cita utama yang dipegang teguh oleh Tarbiyatul Mu’allimien Al-Islamiyah (TMI) selama ini, akan selalu menciptakan kader pesantren yang mundzirul qoum, yang bermanfaat dalam kehidupan masyarakat luas. Nah, dalam hal ini, dengan adanya kegiatan Amaliyatu at Tadries an-Namudzajiyah, menjadi tonggak awal bagi terciptanya generasi yang menebar manfaat di masyarakat, dengan menciptakan guru-guru yang tidak hanya sebagai profesi saja, akan tetapi guru yang juga menjadi ruh di dalam jiwa alumni TMI.  

Wakil Pimpinan dan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan, KH. Dr. Ghozi Mubarok dalam hal ini juga menyampaikan terkait output utama yang akan didapat dari adanya program Amaliyatu at Tadries an-Namudzajiyah, yang dilaksanakan oleh santri-santri nihaie di TMI.

“Kegiatan ini bernama Amaliyatu at Tadries an-Namudzajiyah, atau percontohan praktek mengajar, maka diharapkan agar yang ditunjuk untuk melaksanakan praktek bisa menjadi contoh bagi yang lain, menjadi guru ideal, sehingga di masa yang akan datang seluruh santri kelas VI bisa menjadi sebaik-baiknya guru dan mengajar dengan cara yang benar,” nasehat Wakil Pimpinan dihadapan seluruh 178 santri nihaie dalam pembukaan Amaliyatu at Tadries an-Namudzajiyah.

Program Amaliyatu at Tadries an-Namudzajiyah, menjadi bagian program nihaie yang sangat urgent, karena disini merupakan pemberian pondasi dasar, bagi calon alumni TMI yang nantinya akan berkiprah di tengah masyarakat sebagai sosok seorang guru yang baik.

Sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Wakil Pimpinan dan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan, program ini akan diisi dengan kegiatan percontohan mengajar oleh santri-santri terpilih yang diambil dari sebagian orang santri kelas VI untuk mempraktekan cara mengajar dengan benar. Adapun materi yang diajarkan dalam percontohan praktek mengajar ini yaitu, Pembelajaran Bahasa Arab, Bahasa Inggris dan Siroh Nabawiyah. (Q)

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *