Ujian Syafahi, Ladang Mendapatkan Starting Point Lebih Baik

QA-TMI. Pembukaan ujian syafahi yang berlangsung di Gedung Pusat Perkembangan Gagasan dan Kreativitas Santri Putra berlangsung secara khidmat. Segenap jajaran para Kiai, Mudir, dan Dewan Guru hingga seluruh santri turut berpartisipasi aktif dalam mensukseskan hari pertama ujian yang diawali dengan pembukaan tadi pagi, tepat pada pukul 06.10 WIB.
Pembukaan ujian syafahi yang berlangsung di TMI, dibuka secara resmi oleh salah satu anggota Dewan Riasah Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan, KH. Moh. Khoiri Husni, S.Pd,I, bertepatan dengan hari Rabu, 16 Oktober 2019 M.
Dalam acara tersebut anggota Dewan Riasah Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan tersebut, yang sekaligus merupakan Pengasuh Ma’had Tahfidz Al-Qur’an menyampaikan nasehat-nasehatnya kepada seluruh santri TMI agar benar-benar menjadikan ujian sebagai ajang untuk memperoleh stating point yang lebih baik.
“Mari semuanya, menjadikan ujian ini sebagai langkah untuk mendapatkan stating points yang lebih baik,” nasehat salah satu anggota Dewan Riasah tersebut.

Menurutnya, untuk bisa ada pada ranah atau jalan yang sukses dalam menempuh ujian agar mendapatkan stating points dan menjadikan diri lebih baik, salah satu cara yang bisa ditempuh yaitu untuk selalu senantiasa memperbaiki ibadah diri kita kepada Allah, untuk selalu mengangungkan sholat setiap waktu. Dengan mengerjakan sholat yang baik akan menjadi tolak ukur perbuatan seorang hamba kepada sang penciptanya.
Hal ini senada dengan apa yang diungkapkan Kiai yang merupakan salah satu alumni pertama TMI;
“Dengan ujian yang akan dimulai hari ini, menjadikan kita untuk langkah awal bergerak dari semangat untuk memperbaiki sholat. Karena sholat merupakan asas yang terpenting di seluruh amal perbuatan kita, jika sholat baik, maka tingkah laku perbuatan kita akan baik pula.”
Maka sudah sangat jelas apa yang telah diutarakan oleh salah satu Anggota Dewan Riasah Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan, KH. Moh. Khoiri Husni, S.Pd.I, bahwa sebaik-baiknya seorang hamba adalah ia yang mampu membagi setiap urusannya di dunia, yakni menyempatkan satu kondisi diri kepada Allah, dan sempatkan satu kondisi diri untuk meninggalkan urusan-urusan yang berkaitan dengan dunia saat ber-munajat kepada Allah.
Tak hanya sampai disitu sukses atau tidaknya ujian ini, akan menjadi suatu gambaran bagi setiap diri seorang santri dalam pencapaian hasil belajar yang selama ini ia usahakan.
“Pondok mengadakan ujian ini, karena pondok telah memberikan kamu rentan waktu beberapa bulan untuk belajar di kelas-kelas, mengikuti KBM dan sebagainya. Supaya dengan ini, kita bisa menguji kamu untuk mendapatkan yang paling baik, dan paling benar jawabanya,” ungkap Kiai Khoiri dalam acara pembukaan ujian syafahi tersebut.
Ada beberapa tips yang beliau sampaikan dalam acara pembukaan ujian syafahi tersebut guna sebagai usaha yang sudah selayaknya dilakukan oleh segenap santri yang akan melaksanakan ujian, yakni untuk mewajibkan seluruh santri agar menyiapkan sebaik-baiknya persiapan, usaha dalam belajar sungguh-sungguh, dalam hal ini terkait I’dad pembelajaran, mengatur waktu belajar, tempat dan suasana dalam belajar, setelah kesekian usaha telah dilakukan dengan baik dan benar tinggal bagaimana kita berdoa atas apa yang telah diusahakan selama proses belajar.
“Saat sebelum masuk ujian, pastikan setiap diri kalian sudah belajar dengan baik, kemudian menjelang masuk ruangan berdoa, mendahulukan kaki kanan saat hendak memasuki ruangan, seraya untuk senantiasa khusyu’ dan tawadhu atas apa yang sudah selama ini kalian pelajari sebelum masuk ruang ujian,” pesan KH. Moh. Khoiri Husni, S.Pd.I dalam acara pembukaan ujian syafahi.
Terkahir dalam acara tersebut beliau senantiasa untuk selalu mengingatkan agar diantara seluruh santri untuk tidak menyia-nyiakan ujian, karena siapapun yang menyia-nyiakan ujian ini kelak akan menjadi bagian dari orang yang celaka. (RMN/16/10/19)
Semoga berlangsung dengan baik sampai finishingnya. Setiap elemen dari ujian syafahi baik penguji khususnya para santri betul-betul melaksankan segala prosesnya dengan efektif untuk belajar dan muruja’ah setiap pelajaran yang telah dipelajari.