Memaknai #indonesiaterserah pada Momentum Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2020
Baru-baru ini, jagat maya diramaikan oleh tagar ‘Indonesia Terserah’ yang menimbulkan multi-tafsir serta berbagai macam perspektif dari netizen. Ketika ditelusuri dengan media sosial Instagram, tagar ‘Indonesia Terserah’ (#indonesiaterserah) telah digunakan (sampai tulisan ini dimuat) setidaknya lebih dari 18.300 postingan. Di bawahnya, tagar ‘Indonesia Terserah, Suka-suka Kalian’ (#indonesiaterserahsukasukakalian) yang merupakan tagar sejenis telah digunakan lebih dari 1.000 postingan.
Salah-satu postingan paling sering tayang adalah video pendek berdurasi 27 detik yang diunggah oleh akun PRODUSEN HAZMATSUIT /SPORTWEAR (@nahramodeshop). Video pendek tersebut menampilkan seorang tenaga medis berpakaian APD lengkap yang menghadap pada sebuah kamera dan mengangkat tangan kanan (isyarat hormat), kemudian berbalik badan – yang pada punggung APD tenaga medis tersebut tertulis ‘Indonesia?? TERSERAH!!!’ – dan kembali mengangkat tangan kanan dengan mengarahkan jari telunjuk ke arah kepala (isyarat bunuh diri dengan menembakkan sebuah pistol ke arah kepala), lalu berjalan pergi menjauhi kamera dan kembali mengangkat tangan kanan dan melambaikannnya (isyarat perpisahan/ucapan selamat tinggal).
“Bagaimana Jika Seluruh team Medis Benar-benar Give Up dan Tidak Care lagi?? dengan pengorbanan mereka yg sia-sia utk kita selama 3Bulan ini??” tulis akun (@nahramodeshop) dalam caption nya yang menyertai unggahan video pendek tersebut. Video pendek yang menampilkan seorang tenaga medis ini telah tayang 51.7931 kali (sampai tulisan ini dimuat).
Postingan bertagar #indonesiaterserah selanjutnya diunggah oleh akun Instagram Ayah Kembar | Erwin Jaya (@ayahkembar). Berbeda dengan postingan sebelumnya, akun yang diikuti oleh 104.000 pengguna Instagram tersebut mengunggah sebuah gambar model tipografi bertuliskan “We are fighting 2 pandemics. Covid-19 and Stupidity” (Kita sedang bertarung melawan 2 pandemi. Covid-19 dan Kebodohan)
Dalam caption yang menyertai postingan dengan 5.059 like dari warganet pengguna Instagram ini, si pengunggah (@ayahkembar) menyayangkan sikap masyarakat Indonesia yang masih beraktivitas di luar rumah tanpa menghiraukan arahan pemerintah. Mulai dari beramai-ramai mudik, memenuhi pasar sampai berdesak-desakan di mall.
“… Marak berita ditipi, dimedsos, org pada mudik/pulang kampung (whateverlah namanya), pasar penuh, mall berdesakan, ini pada mikir gak sih kita nih sedang menghadapi apa???? …” tulis akun tersebut dalam salah-satu kalimat captionnya.
Sedangkan klaim positif terhadap tagar #indonesiaterserah diunggah oleh akun TENAGA KESEHATAN INDONESIA (@tenagakesehatan.indonesia) dengan sebuah caption klaim terhadap sebuah screenshot unggahan lain salah-seorang pengguna Facebook (Bobby Ferdiansyah Irawan) yang dengan lantang menyatakan bahwa ia lebih takut tidak punya baju lebaran dari pada Virus Corona. Ia (Bobby Ferdiansyah Irawan) juga berpendapatbahwa terinfeksi atau tidak oleh Covid-19 itu adalah kehendak Tuhan. Yang sangat disayangkan, Bobby juga menyindir para tenaga medis yang menyatakan “INDONESIA TERSERAH KALIAN” dengan beranggapan bahwa ini merupakan sebuah resiko yang harus diterima oleh seorang yang sudah menjadi perawat/tenaga medis.
“… Yang jelas tagar #indonesiaterserah bukan berarti kita kalah dan menyerah, kita sampai saat ini masih tetap berjuang disaat kondisi penuh dengan keruwetan, mengerti !!!” jelas akun @tenagakesehatan.indonesia dalam caption nya.
Pendapat dari akun Tenaga Kesehatan Indonesia tersebut sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh dokter relawan Debryna Dewi pada acara SAPA INDONESIA MALAM, Minggu (17/05). Dilansir dari situs Gridstar, Debryna berpendapat bahwa #indonesiaterserah bukan menandakan bahwa para tenaga medis Indonesia sudah menyerah akan pandemi Covid-19 ini. Justru dengan tagar tersebut, para tenaga medis tidak akan ambil pusing lagi mengenai sikap masyarakat yang membandel, mereka akan tetap berjuang dengan cara mereka sendiri.
“Kami hanya ingin menunjukkan bahwa kami memang apapun itu, apapun rintangannya, dan saya yakin berbeda rintangan satu negara dengan negara lainnya,” ujarnya.
Pendapat berbeda mengenai #indonesiaterserah ini dimuat di halaman SINDONEWS.com dalam sebuah artikel dengan judul ‘Indonesia Terserah Dinilai Respons Negatif Masyarakat Atas Pemerintah’. Artikel yang ditulis oleh Rakhmatulloh (20/5/2020) ini menyatakan bahwa #indonesiaterserah menghimpun semua keluh kesah, kekesalan, kebingungan serta sekalian kepasrahan dari masyarakat atas kinerja pemerintah.
Pendapat ini diambil dari Direktur Eksekutif Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti. Ray berpendapat bahwa pemerintah hanya ada ketika membuat aturan, namun selanjutnya hilang berhubungan dengan apakah aturan itu dilaksanakan di lapangan atau tidak. Banyak aturan-aturan yang dibuat namun saling bertabrakan dengan aturan lainnya, ini menunjukkan sisi lemah kebenaran/realitasnya.
“Tagar ini menggambarkan sesuatu yang objektif dalam masyarakat. Tak bisa dipungkiri, kinerja pemerintah dalam menghadapi Covid-19 ini antara ada dan tiada,” ujarnya.
Di tengah polemik kekacauan yang melanda negeri ini, ternyata kita harus sudah memahami betul bahwa bangsa ini dilahirkan untuk bersatu. Rabu, 20 Mei 2020 merupakan peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang ditandai dengan berdirinya Budi Uetomo sejak 112 tahun yang lalu.
Adanya pemerintah dan masyarakat (dengan segala unsur yang ada di dalamnya) memang betul-betul harus diperjuangkan agar tetap satu-padu berjalan beriringan menuju negeri yang kuat. Sekarang saya, anda, kami, dan kita semua sebagai satu-kesatuan NKRI sedang mendapat satu tantangan hebat yang jika kita acuh tak acuh menghadapinya, runtuhnya NKRI bukan lagi di batas bayang. Namun, lain lagi ceritanya jika kita sama-sama sadar tentang apa yang akan terjadi di kemudian hari dan berusaha semaksimal mungkin untuk menjadi lebih baik. Indonesia akan kembali mendapat anugerah kesatuan sebagai bangsa yang multikultur.
Tagar #indonesiaterserah hanyalah sebuah percikan dari bara rasa satu-kesatuan kita. Jika kita tak dapat mengendalikannya, terbakarlah seluruhnya. Namun jika kita tetap yakin dan pandai dalam mengendalikan lalu memanfaatkannya, terciptalah kehangatan NKRI yang benar-benar satu padu. Mari kita manfaatkan tren tagar ini untuk kepentingan
bersama, masyarakat sadar bahwa semua ini tak melulu tentang tenaga medis. Mereka sudah dan pasti akan terus berjuang. Kita pun juga bagian dari mereka, mari hargai jerih payah, semangat dan pengorbanan mereka dengan tidak lagi menghiraukan aturan pemerintah. Pemerintah pun sama, mereka sudah dan pasti akan terus menjaga bumi pertiwi ini demi kenyamanan hidup kita bersama dengan segenap aturannya. Toh walaupun nanti ada sebagian yang akan berbasa-basi, riuh sana-sini karena kekecewaan, wajar karena kita tetaplah manusiawi. Bersama sadar dengan tugas masing-masing, yang merawat, yang menjaga, yang mengontrol, yang mencari pemecahan masalah dan yang berdiam di rumah saja adalah pahlawan.
Selamat memperingati Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2020!
Mari bangkit dari keterpurukan ini, mari bangkit untuk membangun Indonesia yang kokoh dan negara kesatuan yang satu padu.
#indonesiaterserah #indonesiaterserahsukasukakalian
*)Moh. Syarif Saifa Abiedillah – Pemred QA Tahun 2019/2020
Komentar Terbaru