Sebuah Surat Sederhana, Untuk Kedua Malaikat Syurga

Assalamualaikum, wr. wb

Apa kabar, Ayah, Ibu…

Semoga kalian tetap dalam lindungan Allah Swt. Tetap sehat selalu, tetap menjalankan aktivitas keseharian kalian dengan baik, dan tetap selalu mendoakan buah hati kecil mu yang semakin hari semakin mencoba untuk lebih mandiri dan dewasa.

Untuk Ayah, Ibu, hari ini, kutulis surat ku yang sederhana ini, sebuah surat yang kupilih untuk kujadikan isyarat agar rindu ini semakin tersampaikan pada kalian, Malaikat Syurga-ku.

Alhamdulillah, Riko, anak yang kalian besarkan selama ini, dengan cinta, kasih sayang, dan doa-doa yang penuh dengan ketulusan, hari ini aku masih dikaruniakan kesehatan oleh Allah. Ini semua berkat doa yang senantiasa kalian panjatkan dan tak pernah putus di dengar oleh Allah.

Pertama, aku ingin sekali menyampaikan pesan kecil pada Ayah, seorang lelaki yang kuat, meski setiap hari di bahunya tersandarkan beban begitu berat, langkah kaki yang kian hari, kian mengenal utuh setiap jalanan yang kau lalui, demi sebuah nafkah untuk orang-orang yang kau tinggal di rumah.

Ayah, di hati yang paling dalam ini, aku ingin sekali berucap terimakasih, Ayah sudah kuat, Ayah sudah bertahan, Ayah sudah berikan nasehat terindah, Ayah sudah berikan kasih sayang kepada buah hati mu yang nakal ini.

Semoga Ayah, selalu sehat, agar tetap bisa melakukan aktivitas keseharian Ayah dengan baik. Semoga Ayah selalu dalam lindungan Allah, selalu dalam bimbingan Allah untuk tetap menjalankan kesibukan Ayah di setiap pekerjaaan, tanpa melupakan kewajiban yang sudah Allah tuntunkan pada kita. Pesan terakhirku, untuk Ayah, tetap doakan anak mu ini Ayah, semoga bisa terus jadi lebih baik, bisa betah di pondok, bisa nyari ilmu untuk masa depan Riko nanti, supaya dengan ilmu yang Riko dapatkan disini, bisa jadi hal yang bermanfaat ketika Riko sudah dewasa, dan juga bisa menjadi penolong bagi keluarga kita nanti, di akhirat kelak.   

Pesan Riko yang selanjutnya untuk Ibu, sebuah syurga yang dengan nya aku dibesarkan. Kasih sayang sepanjang masa. Aku tau, dulu Ibu adalah orang yang sangat kukuh untuk memasukan aku ke pondok, dan jadi santri hingga saat ini. Bertahan selama dua tahun lama nya, bukanlah waktu yang sebentar buk, mungkin ini semua, berkat keridhoan Ibu melepaskanku untuk jauh pergi menuntut ilmu, dan untuk semua itu, aku ucapkan terimakasih sebesar-besarnya.

Ibu, jangan lupa ya untuk selalu menyebut nama anak mu ini di setiap sujud, dan setiap doa-doa yang terpanjatkan. Karena dengan begitu, Allah akan selalu melindungi dan menjaga segala hal yang aku usahakan hingga hari ini. Meski aku tau, aku bukan lah seperti anak yang genius lainnya. Yang kadar IQ dan kecerdasanya diatas rata-rata, aku cuma anak kelas bawah, yang setiap kali belajar, harus butuh usaha keras untuk bisa memahami suatu ilmu yang ustadz ajarkan pada ku di setiap harinya.

Tapi, tak lantas dengan demikian, aku menyerah dengan keadaan ku seperti ini, aku selalu yakin, sebab aku selalu memiliki kalian berdua. Dua malaikat yang sengaja Allah ciptakan dan persembahkan untuk membersamai, mimpi dan cita-cita ku di dunia, bahkan di akhirat nanti, insyallah.

Dari kalian, aku banyak belajar segala hal, kekuatan, kesabaran, dan kemandirian yang selalu kalian ajarkan padaku setiap waktu. Agar kelak, aku bisa jadi pribadi yang tumbuh dewasa dan kuat dalam menghadapi segala tantangan kehidupan.

Terimakasih, Ayah, Ibu. Sudah menunjukan jalanku untuk menjadi santri di pondok ini, semoga apa yang selama ini kalian usahakan untuk buah hati kecilmu ini, kelak mendapatkan balasan dari Allah sebagai amal yang terbaik, aku disini akan selalu mendoakan kalian, di setiap petang, dhuha, dan sepanjang perputaran waktu.

Dari buah hati kecilmu, Riko Ardiansyah.

Wassalamualaikum, Wr.Wb

Riko Ardiansyah, III G, asal Pontianak.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *