Cetak Kualitas Kader Pemimpin Berintegritas Ilmu dan Akhlak
QA-TMI. Salah satu output penting dari adanya acara Musyawarah Tahunan ini, diharapkanya bisa menjadi langkah awal mencetak generasi pemimpin yang berintegritas, baik dari segi ilmu, dan akhlak.
Dengan melalui tahap demi tahap, step by step mulai dari pelaksanaan Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen, yang telah berlangsung selama tiga hari hingga kemudian lanjut pada pemilihan suara calon formatur ketua DPP dan DPS ISMI.
Penentuan calon formatur ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) dan Dewan Perwakilan Santri (DPS) merupakan acara penting yang ada dalam Musyawarah Tahunan (MUSTA). Dengan ketentuan tahapan yang sedemikian rupa, pemilihan ketua DPP dan DPS dilaksanakan melalui voting atau pengambilan suara mulai dari santri, hingga nantinya akan penentuan keputusan tertinggi ada di tangan para mudir dan kiai.
Tidak hanya sebatas terpilih saja, akan tetapi calon Formatur Ketua DPP dan DPS terpilih akan melalui tahapan seleksi yang ketat, guna menjadi implementasi nyata terhadap niat untuk menumbuhkan, mencetak kader pemimpin yang berintergitas ilmu dan akhlaknya.
Adapun tahapan atau seleksi yang harus dilalui oleh Calon Formatur Ketua DPP dan DPS ini, yaitu meliputi tes interview kebahasaan yang langsung dipandu oleh staf Markazul Lughah, Ust. Pajar Amirul Mukti (Alumni TMI Tahun 2019), sebagai pengawas jalanya disiplin dan perkembangan kebahasaan yang ada di pondok. Kutipan wawancara kebahasaan tersebut, meliputi tentang bagaimana penyampaian visi misi seorang pemimpin khususnya sebagai upaya mengembangkan bahasa yang ada di pondok, dan permasalahan aktual lainnya.
Selepas melaksanakan tahapan atau tes kebahasaan, para calon formatur ketua DPP dan DPS melanjutkan tes membaca Al-Qur’an yang langsung diawasi oleh staf Jam’iyatul Qurro Wal Huffadz, Ust. Marhalim dan Ust. Fajruddin (alumni TMI tahun 2017), yang dalam hal ini mereka (calon ketua DPP dan DPS) akan diuji mengenai kualitas bacaan Al-Qur’an Mereka dan pemahaman atas apa yang telah dibaca.
Usai melaksanakan ketua tahapan tes berikut, tak berhenti disana calon formatur kembali harus melewati proses tes psikologi kepemimpinan, yang dalam hal ini langsung dipandu oleh ahli Psikologi dan Filsafat, Ust. Moh. Samhadi, dengan tahapaa awal calon formatur akan diberi format gambar yang sedemikian rupa, agar nantinya dari hasil gambar yang mereka coretkan diatas kertas terebut dapat tergambar karaketristik pemimpin yang unggul ataupun tidak.
Tahapan selanjutnya yaitu dilaksanakanya dialog interaktif antara calon formatur dengan para mudir dan kiai. Dengan adanya proses tahapan seleksi kepemimpinan yang ketat dan berdaya saing kuat, diharapkan mampu mencetak kader-kader pemimpin yang memiliki integritas tinggi dalam dirinya, baik dari segi wawasan, intelektualitas, hingga akhlakul karimah. (RMN/29)
Komentar Terbaru