Tahun Baru Masehi ala Santri TMI

QA-TMI. Tahun baru masehi 2020 telah datang, banyak hura-hura dilakukan, dan menjadi ciri khas masyarakat kita saat ini dalam menyambut datangnya tahun baru masehi tersebut, mulai dari tiupan terompet hingga warna-warni kembang api yang bertabur di langit-langit malam, sebagai pertanda pergantian tahun telah tiba.

Beda halnya dengan tradisi khas yang telah ada sejak dulu di dalam pesantren, khususnya TMI.  Sebagai salah satu lembaga pendidikan islam yang selalu menekankan penanaman akhlakul karimah di setiap santrinya, , TMI punya cara dan tradisi unik tersendiri dalam melewati datangnya momentum tahun baru masehi ini. Dalam artian TMI, tidak sedikitpun menjadikan momentum pergantian tahun baru ini sebagai ajang  pesta pora, huru-hara untuk merayakanya, sebab bagi santri TMI sendiri, tidak ada momen perayaan pergantian tahun baru masehi, kecuali perayaan tahun baru Hijriyah sebagai tahun baru dalam kalender islam. Begitulah santri TMI menyikapinya.

Ada beberapa potret aktivitas santri TMI, dalam melewati pergantian tahun baru masehi ini, sebagaimana dari beberapa informasi yang dilansir dan didapat dari salah satu anggota Majelis Pertimbangan Organtri (MPO), pada hari Selasa, 31 Desember 2019 bahwa kegiatan santri TMI dalam menyikapi datangnya malam pergantian tahun ini haruslah diisi dengan hal-hal ataupun kegiatan yang dapat menuai manfaat, khususnya bagi para santri, seperti halnya  muwajjah (belajar malam) bersama para wali kelas, Tasmi’ (setor hafalan Al-Qur’an) bagi anggota JQH, dan lain sebagainya.

“Semua santri untuk malam ini, di pergantian tahun baru ini harus kita ajak mereka ke dalam aktifitas yang bermanfaat, tanpa terkecuali, santri wajib muwajjah bersama wali kelas di marhalah masing-masing, kemudian khusus anggota JQH harus ada tasmi’ sebagai rutinitas kegiatan mereka pada malam hari,” ungkap Ust. Amar Ma’ruf, sebagai Konsultan Bidang Disiplin.

Harapanya, dengan memfokuskan santri untuk menggunakan waktunya sebaik mungkin, mengisi kegiatan dengan hal positif, yaitu supaya membiasakan diri santri benar-benar untuk tidak menyia-nyiakan waktu dengan baik.

Tak hanya itu, dalam malam pergantian tahun baru masehi ini, semua santri senantiasa diajak untuk selalu taat dan patuh terhadap disiplin, seperti halnya seluruh santri harus memfokuskan diri mereka untuk tidak berpikir melanggar disiplin pondok, segala bentuk perizinan ditutup, hingga pembacaan absensi untuk seluruh santri TMI, sebagai upaya meminimalisir adanya pelanggaran terhadap disiplin pondok.

“Kemudian dalam hal ini, tentu kami menghimbau seluruh santri untuk menghindari hal-hal yang menjerumuskan mereka, terutama melanggar disiplin pondok, seperti kabur, sebab waktu-waktu seperti ini sering dimanfaatkan santri untuk keluar pondok dan lain sebagainya,” lanjut Ust. Amar Ma’ruf, yang merupakan Alumni TMI tahun 2017.

Ada beberapa hal yang telah direncanakan dengan matang, sebagai upaya mengantisipasi pelanggaran disiplin di momen-momen pergantian tahun ini, seperti yang telah dijelaskan dalam paragraf sebelumnya, yaitu pembacaan absensi. Ada tiga waktu pembacaan absensi yang dilaksanakan langsung di Masjid Jami’, pertama, setelah sholat berjama’ah isya, kedua pukul 02.30 yang nantinya kemudian akan dilanjutkan dengan kegiatan qiyamul lail (sholat tahajud, sholat witir, dan halaqah / belajar bersama), ketiga yakni tepat setelah sholat shubuh. (RMN/1/1/20)

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *